Sebuah catatan juang seorang mahasiswa informatika

Literasi TIK dan Literasi Informasi

Ryan Abdurohman; Thursday, 23 January 2020
Literasi TIK, Pengetahuan Umum

Y

This image has an empty alt attribute; its file name is image.png Gambar ilustrasi

Literasi TIK dan Literasi Informasi

Literasi adalah suatu kemampuan. Secara sederhana, literasi berarti kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis. Namun dalam KBBI, bukan hanya itu. Ada tiga definisi lebih tepatnya. Literasi dapat pula diartikan sebagai pengetahuan atau keterampilan dalam aktivitas tertentu. Pun bisa diartikan sebagai suatu kemampuan dalam mengolah informasi dan pengetahuan. [1]

Jika dikaitkan dengan TIK dan informasi, berarti secara sederhana bisa didefinisikan sebagai kemampuan penggunaan suatu alat atau teknologi dalam mengolah informasi dan pengetahuan. Kata mengolah yang penulis sampaikan tentu saja memiliki arti luas. Bukan hanya sekadar “mahir” dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, namun kemampuan untuk menggunakannya secara tepat guna, efektif, dan efisien pun menjadi cakupan tersendiri.

Kelebihan dan Kekurangan Literasi TIK

Kelebihan

Sosial. Dalam aspek ini, kehidupan sosial masyarakat telah bertransformasi menjadi ruang maya yang tak terbatas tempat dan waktu. Hal ini memungkinkan seseorang untuk “menekuk” jarak dalam bersosial melalui kemampuan teknologi informasi dan komunikasi. Budaya. Seluruh aspek budaya antara suatu wilayah dengan wilayah lain di belahan dunia menjadi bercampur baur, bahkan saling memengaruhi. Hal ini memungkinkan terciptanya sebuah inovasi dan kreasi baru dari hasil silang budaya. Pendidikan. Akses pendidikan menjadi lebih mudah dan cepat melalui ruang maya raksasa yang mengandung banyak sekali informasi. Hukum. Sosialisasi sebuah undang-undang atau peraturan yang merupakan produk hukum bisa lebih mudah. Bahkan dengan teknologi ini, pengungkapan sebuah kasus kejahatan bisa dengan mudah dilakukan. Hiburan. Konten-konten yang menarik tersedia secara masif. Kemampuan untuk mengakses atau membuat konten ini menjadi lahan tersendiri bagi dunia hiburan. Politik. Akses demokrasi menjadi lebih transparan, kredibel, dan akuntabel. Bahkan upaya-upaya diplomatik pun cenderung lebih mudah dilakukan. Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi digital sudah mulai menjamur. Hadirnya para penginisiasi start up menjadi pangsa pasar terbaru di era Revolusi Industri 4.0. Pemerintahan. Hadirnya platform e-goverment menjadi bukti reformasi birokrasi yang hadir saat ini. Hal ini menjadi bentuk nyata pemerintah dalam transparansi, efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas mereka terhadap rakyatnya.

Kekurangan

Kontrol konten. Yang bisa memfilter konten yang dimuat hanyalah kita senidiri. Banyak konten negatif yang bertebaran. Kebebasan berekspresi. Ekspesi yang bisa diungkapkan sangatlah bebas bahkan tidak terbatas. Hal ini rentan terjadinya perundungan, hoaks, dsb. Ancaman keamanan. Banyak sekali metode kejahatan siber yang ada. Mulai dari penipuan, peretasan, dsb.

Peran TIK

Paragraph Menteri Perindustrian, Bapak Airlangga Hartato mengumumkan “Making Indonesia 4.0” sebagai roadmap untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Pemanfaatan TIK dalam hal ini menjadi peran utama dalam pembangunan nasional. Hampir seluruh sektor di Indonesia telah memanfaatkan TIK sebagai alat akselerasi industri.

[1] https://kbbi.kemdikbud.go.id/
[2] https://www.dewawebcom/blog/pengertian-internet/
[3] Salindia DUH1A2 ICT Literacy oleh Qori Qonita - Telkom University
[4] Making Indonesia 4.0 - Kementerian Perindustrian https://www.kemenperin.go.id/download/18384
[5] http://mdsyaiful.student.ittelkom-sby.ac.id/2019/02/01/pengertian-kelebihan-dan-kekurangan-literasi-tik/

Unggahan Terbaru